Dua lajut jalan AP Pettarani akan ditutup selama pembangunan
Merdeka.com, Makassar - Walikota Makassar Danny Pomanto menandatangani kesepakatan bersama (letter of intent) bersama PT Marga Utama Nusantara, Rabu (11/10). Keduanya bersepakat bekerjasama membangun jalan tol layang dalam kota untuk mengurai kemacetan.
Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam menjajaki pembangunan jalan layang sepanjang 4,3 kilometer. Pembangunan konstruksi ditargetkan mulai berjalan pada Maret 2018.
"Ini pernyataan kehendak yang dilakukan dengan Bosowa mega nusantara, anak perusahaan dari PT Marga Utama Nusantara yang telah berpengalaman dalam bidang pembuatan jalan tol di Indonesia," ucap Danny, usai penandatangan tersebut.
Penandatangan itu berisi mengenai administrasi dan pengaturan kemacetan Kota Makassar.
Kata Danny, Kesepakatan ini merupakan inti dari pembangunan yang akan dilaksanakan mulai awal 2018 mendatang. Dan Kota Makassar merupakan penggagas konsep pertama untuk pembuatan tol dalam kota. Olehnya itu, pernyataan kehendak ini penting dilakukan agar payung hukum yang dimiliki kuat.
"Karena yang akan melaksanakan secara tekhnisnya itu pihak Bosowa," ungkapnya.
Pengerjaan proyek tersebut dimulai dari Jalan Urip Sumiharjo ke arah sepanjang Jalan Pettarani dan membelok ke arah Jalan Alauddin.
"Nantinya, selama pengerjaan proyek tersebut dua lajur jalan A.P Pettarani akan ditutup sementara. Dan pada tahap awal pembangunan itu akan dimulai dari sepanjang jalan Pettarani membelok ke arah Alauddin. Dan tahap selanjutnya akan dilanjut ke Jalan Hertasning dan dari Jalan Alauddin juga nantinya akan dilanjut ke arah Jalan Tanjung Bunga," sebutnya.
Proyek ini juga akan dilakukan pada malam hari mengingat padatnya kawasan tersebut. Proyek jalan tol dalam kota tahap pertama tersebut, kata dia, ditargetkan rampung dalam dua tahun.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kerjasama, Najiran menuturkan pembangunan jalan tol dalam kota ini akan dilakukan "groundbreaking" pada 12 Oktober 2017 (besok).
Dia menambahkan terkait hal tersebut pihak Swedia juga akan mendatangkan 30 Investor pada tanggal 30 November 2017 mendatang.
"Jadi tadi usai penandatanganan. Pihak Swedia juga datang dan melapor ke Pak Wali kalau 30 investor bidang transportasi akan datang untuk membantu Kota Makassar mewujudkan smart City," jelasnya. (NIA)