Terkait upaya Pemkot Makassar mengurangi angka kemiskinan kaum perempuan
Merdeka.com, Makassar - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S Yembise menyebut Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto sebagai salah satu kepala daerah yang berperspektif gender. Itu disampaikan Yohana saat berkunjung ke Pusat Layanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Makassar, Jumat (3/6).
Yohana beranggapan bahwa selama dua tahun terakhir, dia melihat banyak upaya yang dilakukan Pemkot Makassar dalam mengurangi angka kemiskinan kaum perempuan. Demikian juga upaya perlawanan terhadap persoalan kekerasan anak yang terjadi di kota Makassar.
“Hari ini kami di Makassar dan merasa sangat bangga dan puas melihat sejumlah langkah positif yang dilakukan pemerintah kota. Mudah-mudahan ini dapat terus dilanjutkan,” kata Yohana.
Menurut Yohana, hadirnya Kantor P2TP2A di Kota Makassar membuktikan keberpihakan Pemkot Makassar terhadap perempuan dan anak. Danny Pomanto selaku wali kota disebut satu dari sejumlah kepala daerah yang berperspektif gender.
“Yang dilakukan selama ini bukan sekedar retorika politik, tapi terbukti dari alokasi anggaran dan reaksi cepat atas masalah anak dan perempuan yang terjadi di kota Makassar. Tadi kami telah menelpon beliau dan menyampaikan terima kasih atas perhatian besarnya terhadap persoalan perempuan dan anak-anak di kota Makassar,“ dia melanjutkan.
Kunjungan Menteri Yohana di Makassar merupakan yang kedua kalinya selama satu bulan terakhir. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Tenri A. Palallo menjelaskan bahwa kunjungan tersebut sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Pusat terhadap Pemkot Makassar atas sejumlah langkah taktis dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan perempuan dan kekerasan terhadap anak di kota Makassar.
Selain mengunjungi P2TP2A kota Makassar, Hari ini Menteri Yohana juga menghadiri penutupan Rapat Koordinasi Tekhnis Perlindungan Hak Perempuan se- Kawasan Timur Indonesia. Menurut mantan Kabag Humas Pemkot Makassar ini, rapat yang sudah berlangsung selama tiga hari tersebut fokus pada pembicaraan mengenai langkah strategis seluruh stakholder dalam meretas persoalan kemiskinan perempuan, penanganan trafficking antar negara, antar provinsi, dan juga antar kabupaten dan kota.
“ Kegiatan ini merupakan upaya dari pencapaian program kerja KPPPA dalam mengakhiri kekerasan perempuan dan anak, mengakhiri kasus perdagangan orang, serta mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan “ kata Tenri.
Tahun ini, P2TP2A kota Makassar telah menangani 51 kasus, mulai dari kekerasan seks dan penelantaran, hingga kekerasan psikis.