1. MAKASSAR
  2. PARIWISATA

Sembilan film karya sineas lokal diputar di festival F8

Diharapkan jadi momentum kebangkitan perfilman Makassar

©2017 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Kamis, 07 September 2017 07:18

Merdeka.com, Makassar - Makassar International Eight Festival and Forum (F8) kembali digelar di Anjungan Pantai Losari Makassar, 6-10 September 2017. Kegiatan internasional ini tidak hanya menjadi perhatian masyarakat lokal, namun juga melibatkan turis mancanegara dan ditargetkan menggaet pengunjung satu juta orang.

Ada delapan festival kolosal dan monumental dalam F8. Film, fashion, food and fruit, folk, fine art, flora dan fauna, fusion music, dan fiction writer and font.

Untuk festival film, akan ditampilkan sembilan film. Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing film, yang akan diputar di dalam kawasan festival pada setiap malamnya.

Suhu beku

film karya sineas Makassar ini disutradarai Rusmin Nuryadin. Bercerita tentang empat remaja SMA yang membentuk satu band.

Secara serius dan profesional. Dalam perjalanan band tersebut, mereka menemui banyak lika-liku dan tidak selalu berjalan dengan mulus. Mereka kemudian bertemu banyak peristiwa dan sosok yang bisa memberikan pencerahan untuk mencapai impiannya.

Film produksi Meditatif Films dan Vonis Records bersama 786 Production ini juga memotret geliat industri musik di kota Makassar.

Cindolo na tape

Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape ini dalam film garapan 786 Production, Timur Pictures yang bekerja sama Rumah Media Makassar dan Aim Production, itu kembali mengangkat kisah Timi yang berlanjut setelah patah hati saat SMP dari film pendek sebelumnya.

"Intinya berawal dari kelanjutan dari film pendek sebelumnya sejak SMP, dan kita mengangkat lagi dengan kisah kelanjutannya saat memasuki SMA," kata sutradara cinta sama dengan cindolo na tape Andi Burhamzah

Paotere

Film ini akan dibintang sejumlah selebriti papan atas seperti artis senior Cut Mini dan aktor Yama Carlos. Film ini diramu secara drama komedi dengan latar utama di sebuah titik di Paotere. Menariknya, film ini menggabungkan beberapa talenta dari Jakarta dan Makassar, sehingga Makassar benar-benar sebagai tuan rumah.

Molulo

Film ini mengangkat budaya lokal di Kendari, Sulawesi Tenggara. Bercerita tentang seorang pemuda Makassar yang menolak dijodohkan orangtua. Sehingga lari ke Palu dan Kendari. Pada akhirnya bertemu dengan seorang gadis cantik di Kendari. Untuk mendapatkan perempuan ini, dia harus belajar Molulo.

Makassar Underground

Film bergenre modern action sineas Makassar ini merupakan terobosan berani melawan arus. Mengingat maraknya film produksi Makassar yang berlatar belakang budaya lokal. Film ini disutradarai Arul Virgo.
Film ini bercerita tentang Rei, anak muda pemberani yang bertekad tidak kembali  lagi ke  masa  lalunya  yang keras  dan  kelam.

Ati Raja

Film ini akan tayang di bioskop Indonesia pada Imlek 2018 mendatang. Ati Raja merupakan film yang mengisahkan tentang kehidupan musisi peranakan Tionghoa Makassar, Ho Eng Djie

Silariang

Film Silariang ini mengangkat budaya Bugis-Makassar. Menceritakan kisah cinta dua anak muda yang tidak direstui orang tua. Film Silariang ini adalah film produksi Ichwan Persada. Dengan sutradara Wisnu Adi dan Kunun Nugroho.

Beberapa pemain antara lain Muhari Wahyu Nurba, Cipta Perdana, Nurlela, serta pemain watak peraih dua piala citra, dan Dewi Irawan.

Panitia akan memutar teaser dan trailer sebagai bagian dari promosi kepada warga Makassar. Harapannya film-film Makassar bisa bangkit dan mengalahkan dominasi film nasional dan film asing.

F8 Makassar 2017 secara resmi telah dibuka Rabu malam. Festival ini juga akan dirangkaikan secara paralel dengan beberapa kegiatan olahraga seperti flying board, jetsky, dan muay thai. Juga ada forum bergengsi Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2017 dan kegiatan seru lainnya. (NIA)

(AP)
  1. Festival F8
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA