"Kami seharusnya dapat penalti," kata Robert
Merdeka.com, Makassar - PSM Makassar takluk 1-2 atas tuan rumah PS TNI, pada lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia di Stadion Pakansari Bogor, Senin (15/5). Meski mengakui kekalahan, tim Juku Eja bakal tetap melaporkan wasit Handri Kristanto yang memimpin pertandingan tersebut.
Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina mengungkapkan, wasit Handri mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial. Beberapa di antaranya menguntungkan tim tuan rumah.
Salah satu kejadian yang diprotes adalah wasit tidak memberikan pelanggaran atas handball pemain PS TNI. Semestinya kejadian itu juga diganjar dengan kartu kuning.
"Hari ini PSM akan mengajukan surat protes ke PSSI terkait kinerja wasit dan pelanggaran lainnya. Protes juga sudah disampaikan melalui komisi pertandingan semalam," kata Wina, Selasa (16/5).
Selain protes atas kepemimpinan wasit, PSM juga bakal menyampaikan protes atas pelanggaran Pasal 49 poin 3 dalam peraturan PSSI. Di mana, warna jersey kiper tidak boleh sama dengan pemain maupun wasit.
"Tetapi pertandingan kemarin, kiper PS TNI dan wasit memakai kostum yang sama warna yaitu hitam," ujar Wina.
Terpisah, pelatih PSM Robert Rene Alberts juga menyampaikan kekecewaannya terhadap wasit. Menurutnya, terdapat beberapa pelanggaran yang semestinya berbuah penalti untuk timnya.
"Sangat jelas di babak pertama pemain PS TNI handball tapi tidak ada penalti untuk kami. Di babak kedua kiper PS TNI juga melakukan pelanggaran terhadap Hamka dan itu juga harusnya penalti," kata Robert.
"Pemain lawan memukul pemain PSM tapi wasit tidak memberinya kartu. Dan terakhir seorang pemain lawan menangkap bola dengan tangannya. Ini semua diluar dari laws of the game. Saya tidak tau lagi apakah memang saya yang bodoh dan tidak tau tentang aturan sepakbola atau bagaimana," dia menambahkan.