Menurut studi, urine mengandung sekitar 3.000 komponen
Merdeka.com, Makassar - Air kencing, atau yang juga dikenal sebagai urine dan juga air seni merupakan salah satu zat sisa yang merupakan hasil dari reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia dan juga hewan.
Bagi sebagian besar orang, buang air kecil sekedar hal biasa yang harus terpenuhi. Tapi sebenarnya fungsinya banyak bagi kesehatan. Berikut sejumlah fakta penting seputar urine yang patut anda ketahui, dirangkum dari situs Deutsche Welle.
Seberapa sering?
Pada umumnya, tiap orang pipis tujuh kali per hari. Setiap kali pipis biasanya berlangsung sekitar tujuh detik. Kandung kemih bisa menampung 500-600ml urine, atau volumenya setara tiga sampai empat gelas air minum. Setiap kali pipis urine harus dikeluarkan dari kandung kemih sebanyak mungkin.
Menghilangkan racun
Pipis bukan sekedar mengeluarkan air yang sudah diminum dari tubuh kita. Ini juga proses menguras racun dari tubuh. Minuman yang dikonsumsi ditarik manfaatnya oleh tubuh. Limbahnya termasuk unsur beracun disaring oleh ginjal, kemudian dialirkan ke kandung kemih, sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Lebih panjang pada pria
Saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih ke lingkungan di luar tubuh adalah uretra. Pada perempuan, panjang uretra sekitar 4,8 - 5,1 cm. Sementara pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm.
Tambah tua tambah lemah
Semakin lanjut usia, organ tubuh dan ototnya semakin lemah. Demikian halnya dengan uretra dan kandung kemih serta otot yang mendukung. Oleh sebab itu, pancaran urine yang keluar dari tubuh semakin lemah semakin lanjut usia orang. Ini harus diperhatikan, karena itu bisa berarti urine yang seharusnya dibuang mungkin tertinggal di kandung kemih.
Tambah tua tambah sering
Semakin lanjut usia seorang pria secara alamiah tubuhnya semakin sedikit memproduksi testosteron. Pada perempuan, usia lanjut menyebabkan berkurangnya produksi estrogen. Semua perubahan ini menyebabkan orang lanjut usia kerap harus pipis lebih sering dibanding yang muda. Selain itu, perempuan hamil juga kerap sering pipis karena kandung kemih tertekan embrio yang dikandung.
Kandungan urine
Urine mengandung sekitar 3.000 komponen. Menurut studi tahun 2013, urine terdiri dari air 95% dan urea 3%, yaitu sisa pengolahan protein oleh tubuh. Selain itu sodium, kreatin, potasium dan chlorid. Demikian dijelaskan Lubetzky. Zat lain juga bisa ditemukan dalam urine, tapi dalam jumlah yang sangat sedikit.
Urine tidak bebas dari bakteri
“Secara umum orang menganggap urine steril, tapi sebenarnya itu juga bisa terinfeksi,” demikian Dr. Benjamin Brucker, asisten profesor bidang urologi pada NYU Langone Medical Center. Sebuah studi dari tahun 2014 mengungkap hal ini. Di kandung kemih bisa saja ada bakteri yang hidup, dan itu normal, demikian ditambahkan Brucker.
Indikator kesehatan
Warna urine segera menunjukkan apakah Anda cukup minum air atau tidak. Warna kuning yang semakin tua menunjukkan Anda kekurangan minum air. Tapi warna urine juga bisa menunjukkan masalah kesehatan, demikian Dr. Inderbir Gill, dari USC Institute of Urology. Misalnya warna merah bisa jadi petunjuk gangguan pada ginjal atau bahkan kanker.
Sakit sebagai penanda
Rasa sakit yang timbul ketika pipis juga jadi tanda, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Rasa sakit ibaratnya seruan tubuh yang minta diperhatikan. Rasa sakit bisa disebabkan infeksi pada ginjal, kandung kemih atau uretra. Demikian penjelasan Dr. Michelle Lubetzky dari Montefiore Medical Center.
Bahaya menahan kencing?
"Kemungkinannya kecil, bahwa orang akan mengalami gangguan kesehatan, jika menahan pipis. Tapi tentu saja pergi ke toilet setiap beberapa jam lebih baik daripada menahannya. Karena secara teoretis menahan pipis bisa menyebabkan infeksi. Jika dilihat warnanya, urine yang keluar tanpa ditahan lebih terang daripada yang ditahan,” demikian Brucker.