Warga diimbau tidak ikut terprovokasi
Merdeka.com, Makassar - Enam organisasi kemahasiswaan di Makassar bersepakat tidak ikut bergabung dalam aksi demonstrasi bertajuk Bela Islam yang diperkirakan berlangsung serentak pada Jumat (4/11) hari ini.
Organisasi tersebut adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (KMHDI), Generasi Muda Indonesia Tionghoa (Gema Inti), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Selatan.
Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara perwakilan masing-masing organisasi di Makassar, Kamis (3/11) malam. Dalam pernyataan sikapnya, mereka menolak ikut berdemonstrasi karena dianggap mengandung isu SARA dan agenda politik terselubung. Sekaligus untuk menjaga kebhinekaan di Makassar dan Indonesia.
Ketua GMNI Makassar, Hikmawan Pasalo mengatakan pihaknya mencium adanya agenda besar di balik aksi 4 November. Momentum ini, dia melanjutkan, sudah dimanfaatkan oleh oknum yang menginginkan terpecahnya keutuhan bangsa. "Kami mengecam oknum maupun kelompok ini," kata Hikmawan.
Pada pernyataan sikapnya, enam organisasi ini juga mengimbau kepada warga kota Makassar agar tidak terprovokasi dengan isu SARA yang coba diembuskan melalui aksi demonstrasi. Kepada masyarakat yang ikut aksi, agar tetap menjaga keutuhan bangsa dan tidak menebar kebencian.
"Kita tetap memberikan ruang aksi di depan umum. Tapi jangan sampai berbau SARA. Jangan sampai kita hanya ikut-ikutan karena tidak tahun masalah sebenarnya," kata Ketua GMKI Cabang Makassar Indrawanto Paningaran.
Diberitakan sebelumnya Polda Sulsel memprediksi 18 ormas Islam dan ribuan masyarakat akan tumpah ke jalan untuk berdemonstrasi. Mereka menuntut Ahok ditetapkan tersangka kasus dugaan penistaan agama. Di Makassar, demonstrasi diperkirakan berlangsung di sembilan titik, yang puncaknya terjadi setelah shalat Jumat.