Hari pertama diisi serangkaian upacara pembukaan
Merdeka.com, Makassar - Makassar International Eight Festival and Forum atau festival F8 resmi dibuka di Anjungan Pantai Losari, Kamis (8/9) hari ini. Sebanyak delapan tema besar pertunjukan seni dan budaya serta potensi wisata Makassar ditampilkan kepada masyarakat dan wisatawan.
F8 menghimpun festival film, fashion, pesta rakyat, bunga, musik, sastra fiksi, kuliner, dan seni rupa. Acara berlangung hingga Minggu (10/9).
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengklaim F8 sebagai sejarah baru pelaksanaan festival terbesar di dunia. Digelar di tepi pantai, untuk pertama kalinya berbagai pertunjukan besar digelar dalam satu kawasan dan saling mendukung satu sama lain dalam konsep kolaboratif.
“Festival ini menampilkan kekayaan, keindahan dan potensi besar yang dimiliki Makassar secara utuh. Mulai dari corak budaya kesenian, makanan, aneka bunga dan jenis burung, pakaian, musik dan lagu, serta ragam kuliner secara keseluruhan,” kata Danny.
"Ini festival terbesar di Indonesia dan bisa saya klaim terbesar di Asia Tenggara. Ini juga merupakan sejarah baru festival waterfront pertama terbesar di dunia," Danny melanjutkan.
Pada hari pertama festival, digelar serangkaian upacara pembukaan. Pada panggung utama ditampilkan pagelaran busana dengan tema etnik lokal dan lontara karya desainer terkemuka, Appy Sayuti, Akbar Djura, dan Ivan Gunawan. Busana diperagakan model lokal dan nasional.
Selain itu, juga tampil pementasan tamu yakni dari Kabupaten Parigi dengan karnival pesona negeri Tomini dan music klasik tradisional dari negara India.
Yang tak kalah memukau pengunjung yakni atraksi udara dua puluh penerjun payung TNI Angkatan Udara di langit Pantai Losari. Masing-masing penerjun membawa bendera negara peserta festival.
Aksi penerjun diikuti manuver pesawat jet tempur sukhoi milik Skuadron 11 TNI AU. Pesawat tersebut berkeliling empat kali untuk menghibur pengunjung festival.
"Ini merupakan atraksi Thunder flight, pesawat tempur greathawk dengan kecepatan 360 knot di ketinggian 500 feet oleh pilot yang rata-rata telah memiliki 1000 jam terbang, dari lanud Sultan Hasanuddin," kata Letkol Pnb David Ali Hamzah. (NIA)