1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

AJI Makassar tebar 'virus' literasi media sosial ke kalangan pelajar

Tiga poin jadi tema kegiatan, yakni yaitu Stop Hoax, Bullying, dan Etika Bermedia Sosial

©2017 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Sabtu, 19 Agustus 2017 15:28

Merdeka.com, Makassar - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar dalam rangka Ulang Tahun ke-23 AJI Indonesia, menggelar program AJI Goes to School. Mengangkat tema ‘Cerdas Bermedia Sosial’, program ini bertujuan menanamkan pentingnya literasi media sosial di kalangan pelajar.

Empat sekolah jadi bagian kegiatan yang digelar 19-24 Agustus 2017. Masing-masing SMK Telkom Makassar, SMA Negeri 17 Makassar, MAN Model Makassar, dan SMA Negeri 5 Makassar.

Dipilihnya tema ini, tidak jauh dari tema sentral yang disuarakan AJI Indonesia sebagai pusat organisasi, yaitu ‘Media dan Ancaman Intoleransi’. Secara spesifik, ada tiga poin yang menjadi bagian dari tema ‘Cerdas Bermedia Sosial’, yaitu Stop Hoax, Bullying, dan Etika Bermedia Sosial.

Nurdin Amir, Ketua Panitia menjelaskan, literasi media sosial menjadi penting saat ini. “Kita melihat generasi millenial atau biasa disebut generasi Z yang lahir antara '90-an hingga 2000-an adalah pengguna media sosial paling tinggi. Maka kita berharap mereka bisa cerdas dalam menggunakan media sosial,” papar pria yang akrab disapa Nuru ini.

Nuru berharap, melalui edukasi dan literasi yang diberikan, pelajar di Makassar diharapkan mampu cerdas memfilter informasi dari media sosial.

“Tujuan utamanya supaya pelajar menyadari dan lebih rajin teliti untuk membedakan mana merupakan berita hoax dan berita fakta. Mengingat dampak akibat dari berita hoax sangat berbahaya,” jelasnya.

Roadshow pertama, AJI Makassar mengunjungi SMK Telkom Makassar dengan melibatkan perwakilan siswa dari kelas 10 dan 11 (Kelas 1 dan 2). Pada sekolah yang terletak di Jalan AP Pettarani Makassar, AJI menghadirkan Saefullah Daeng Gassing atau yang akrab disapa Daeng Ipul. Daeng Ipul merupakan blogger Makassar yang kerap berkampanye mengenai internet sehat. Selain itu, hadir pula Nurul Ulfah Djalawali dari AJI Makassar, dan  Kompol Jamal Fathur Rahman SIK selaku Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar.

Ketua AJI Makassar, Qodriansyah Agam Sofyan yang membuka kegiatan AJI Goes to School ini (19/8) mengungkapkan, kegiatan ini sejalan dengan semangat Aliansi Jurnalis Independen . AJI berangkat dari semangat independensi jurnalis untuk memberikan informasi yang akurat dan bersikap independen dalam ranah literasi media. Melalui media sosial, masyarakat diminta untuk paham menggunakan informasi yang benar dan akurat.

Agam juga berharap, agar para siswa yang hadir mampu memahami etika bermedia sosial dan tidak menekan angka bullying dan hoax.

Sementara itu, pada sesi materi, Daeng Ipul menjelaskan data pengguna media sosial di Indonesia. Ia memaparkan, sebanyak 32,2 juta pengguna media sosial merupakan usia muda atau usia 25-34 tahun. Daeng Ipul juga membandingkan pola remaja pada masanya dengan sekarang.

“Kalau kita dulu mau cerita butuh satu minggu untuk pesan sampai karena harus berkirim surat, tetapi sekarang ada aplikasi line, whatsapp, dan kita bisa sharing informasi dalam waktu detik,” paparnya.

Internet, terang Daeng Ipul, mengubah pola komunikasi masyarakat, orang jadi lebih nyaman berkomunikasi di media sosial, atau aplikasi chat dan ruang-ruang perteman jadi lebih luas. Pola informasi pun berubah.

“Informasi jadi dua arah, semua orang bisa jadi sumber informasi bahkan media mainstream atau media arus utama sering mengacu pada media sosial,” tambahnya.

Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur Rahman SIK mengulas hoax dan media sosial dari sisi hukum.  Jamal mengatakan cybercrime di Indonesia saat ini diatur pada UU Informasi Transaksi Elektronik No 19 Tahun 2016.

“Kalau dulu kita masih pakai KUHP sekarang kejahatan siber diatur dalam Undang-undang ITE, makanya saya berharap rekan-rekan pahami regulasi yang ada sehingga tidak kena masalah ini,” jelasnya.

(AP)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA