Untuk pertama kali peringatan tahunan digelar di luar Jawa
Merdeka.com, Makassar - Wakil Presiden Republik Indonesia HM Jusuf Kalla menghadiri sekaligus membuka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 yang di pusatkan di kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (10/8).
Hadir beserta Wapres Presiden ke 3 RI BJ Habibie, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, serta Menteri Ristekdikti M Nasir. Hadir pula sejumlah kepala daerah dan praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Wapres JK mengungkapkan bahwa Hakteknas digelar sebagai peringatan bagi bangsa Indonesia agar meningkatkan semangat di bidang teknologi.
"Penduduk indonesia kurang lebih 260 juta, persoalan tidak mungkin diselesaikan tanpa teknologi dan teknologi akan menjadi nilai tambah juga memberikan kemakmuran. Teknologi tidak bisa dipisahkan dengan nilai tambah," ucap Wapres.
Menurut Kalla, banyak negara kaya tanpa kedamaian akan hancur, negara-negara yang menguasai ilmu pengetahuan justru lebih mudah mendamaikan, tidak membutuhkan kekuasaan besar untuk menguasai Sumber Daya Alam.
Selain itu dirinya juga memberikan apresiasi terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti atas kinerjanya selama ini kepada bangsa dengan memberikan kontribusi besar kepada negara dengan kebijakan-kebijakannya.
"Hari ini fokus bagaimana kekayaan alam kita dijaga. Ibu Susi menangkap dan menyelesaikan kesalahan-kesalahan yang lalu. Inisiatif kita harus timbul bagaimanapun jangan lengah dan meniru teknologi dan mengembangkannya," harap Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.
JK menyebutkan negara-negara maju juga meniru teknologi dari bangsa lain yang lebih dulu maju, seperti Jepang meniru Amerika, begitupun negara Korea meniru Jepang. Tentu setelah muncul riset baru bisa menghasilkan dan dapat lebih baik dan lebih cepat.
"Salah satu teknologi yang dihasilkan anak bangsa adalah Panser Anoa, kita tidak usah beli dan dibuatnya lebih baik serta lebih cepat pembuatannya, harga pun setengah," tutur dia.
Menteri Riset dan Teknologi dan Dikti Muhammad Nasir pada kesempatan itu menyampaikan sejumlah produk dan hasil riset juga teknologi anak bangsa salah satunya Panser Anoa dan Kapal Plat Datar termasuk hasil-hasil pertanian.
"Hal ini sejalan dengan program jangka panjang nasional mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim serta menjadi cita-cita besar. Pelaksanaan puncak acara di Makassar menjadi istimewa karena tahun pertama di luar pulau jawa," paparnya dalam laporannya.
Pemilihan Kota Makassar karena salah satu provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang di kawasan Indonesia Timur, pelayaran terpadat hingga perikanan rakyat terbesar dengan dinamika cukup tinggi.
"Peringatan Harteknas ke 22 merupakan bukti teknologi kepada bangsa dengan telah dilakukan panen raya padi Sineduk berkualitas di 24 kabupaten kota, peluncuran Panser Anoa, Kapal Plat Datar dan sejumlah hasil teknologi pertanian," katanya.
Hakteknas digelar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai ajang tahunan untuk memperingati tonggak sejarah kebangkitan teknologi di Indonesia. Awalnya berupa penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca pada 10 Agustus 1995 di Bandung, Jawa Barat.