Anak korban gempa dan tsunami di Sulteng tersebut merupakan pengungsi mandiri yang melalui jalur darat ataupun pesawat Hercules.
Merdeka.com, Makassar - Puluhan anak pengungsi korban gempa dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala Sulawesi Tengah berkumpul di Baruga Bersama Taman Tumbuh Kembang Anak, Kelurahan Bonto makkio Kecamatan Rappocini Kota Makassar, Jumat (19/10). Kecerian tampak dari wajah-wajah mereka.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Tenri A Palallo mengatakan anak korban gempa dan tsunami di Sulteng tersebar di 28 selter setiap kecamatan di Kota Makassar yang sudah dibentuk oleh P2TP2A.
"Yang ada di sini adalah korban pengungsi yang ada di pemukiman, itu yang di jangkau oleh selter warga, jadi kami minta setiap selter yang memonitor apakah ada disekitarnya. Dan kami salurkan bantuan dari kementrian," kata Tenri.
Anak korban gempa dan tsunami di Sulteng tersebut merupakan pengungsi mandiri yang melalui jalur darat ataupun pesawat Hercules, yang telah kembali ke rumah keluarganya di daerah. "Sebenarnya jumlahnya banyak, tapi sebagian ada yang kembali ke keluarganya di daerah. Satu pengungsian itu bervariasi antara 20 KK sampai 30 KK, terus anak-anaknya sekitar 70 orang, jadi kami kalkulasikan hampir 100 orang," tuturnya.
Selain itu, sejumlah Atlet Softball Internasional dari berbagai negara juga mengunjungi dan memberikan bantuan kepada anak korban gempa dan tsunami. "Mereka datang ke sini sengaja memang untuk bertemu dengan korban Palu, juga anak-anak korban kekerasan. Mereka dari Belanda Kanada, Australia dan sebagainya. Mereka juga membagikan mainan untuk anak-anak," kata Tenri.