1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

Kuliahi mahasiswa, wali kota Danny paparkan ancaman perang "proxy"

Dia mengimbau anak-anak muda, terutama mahasiswa, agar mawas diri dalam memanfaatkan perkembangan teknologi

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Rabu, 19 Oktober 2016 07:05

Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny Pomanto” menyampaikan kuliah umum di kampus Patria Arta, jalan Tun Abdul Razak Sungguminasa, kabupaten Gowa, Selasa (18/10).

Di hadapan seratusan mahasiswa semester awal, Wali Kota Danny memberikan gambaran tantangan masa depan yang kelak dihadapi bangsa Indonesia.  Berbagai isu penting digulirkan orang nomor satu Makassar itu. Di antaranya tentang potensi serta ancaman perang 'proxy' dan perang asimetri.

Menurut Danny, saat ini dunia tengah berada dalam ancaman potensi perang 'proxy' serta perang asimetris. Negara-negara di dunia diliputi kekhawatiran akan terjadinya ledakan penduduk di tahun 2050 yang mengakibatkan kelangkaan pangan. Sehingga mereka berlomba-omba menguasai sumber pangan dan oksigen di bumi.

"Ada tiga negara penghasil oksigen di bumi karena memiliki hutan yaitu Indonesia, Brazil, dan Afrika Selatan. Ketiga negara itu adalah negeri yang subur dan penghasil bahan pangan," kata Danny.

Baca juga: Wali Kota Danny berbagi kisah Walt Disney di hadapan siswa SMP

Secara terminologi, perang 'proxy' atau proxy war merupakan perang yang terjadi ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti. Adapun perang asimetris digulirkan melalui pendekatan non-militer, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Keduanya digulirkan dengan cara-cara yang halus.

“Mereka melakukan invasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Melakukan pelemahan dengan menjauhkan generasi muda dari ideologi dan karakter bangsanya,” ujar Danny.

Wali Kota menyebutkan sejumlah contoh ancaman nyata perang yang dimaksud. “Pesan-pesan pornografi disebarkan melalui smart phone, berbagai aplikasi dibuat yang mampu menghapus sekat ruang privasi dan publik serta batas antar negara,” di melanjutkan.

Menurut Danny, pemuda bisa menjauhkan diri dari ancaman tersebut dengan menerapkan kearifan dalam memanfaatkan teknologi. Sebagai generasi penerus, mahasiswa harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan agar mampu menaklukkan tantangan zaman.

“Caranya dengan membangun budaya literasi yang kuat. Memperbanyak membaca buku, artikel dan berdiskusi.  Selain itu, mahasiswa juga harus membekali diri dengan empat karakter positif yaitu memiliki inisiatif, adaptif, inovatif dan positive thinking,” kata Danny. (NIA)

(AP)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA