1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

Pemprov kumpulkan 1.000 mahasiswa agen penangkal hoax

Bahaya negatif penyalahgunaan medsos disebut melebihi ledakan bom nuklir

©2017 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Selasa, 18 April 2017 13:15

Merdeka.com, Makassar - Dinas Komunikasi Informasi,  Statistik dan Persandian (KISP) Sulawesi Selatan mengumpulkan 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk dilatih menjadi volunteer atau relawan anti hoax.

Kepala Dinas KISP, Hasdullah mengatakan, di era modern ini, perkembangan informasi melalui media sosial sangat tidak terbendung. Dengan mengabaikan kebenaran, muatan provokasi, maupun fitnah, sebuah informasi dengan cepatnya bersileweran di lini maya.

Menyikapi kondisi itu, Dinas KISP merasa perlu ambil bagian dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat, utamanya di kalangan generasi muda, pentingnya menyebar informasi yang benar tanpa nuansa kebohongan, kebencian, sara, maupun fitnah.

"Itulah alasannya kenapa mereka kami kumpulkan, untuk memberantas berita-berita hoax, " ungkap Hasdullah pada kegiatan Literasi Pengguna Media Sosial Gerakan Netizen Sulsel bertema Ayo Santun dan Produktif di Dunia Maya, Selasa (18/4) di Gedung Balai Manunggal Jenderal M Yusuf Makassar.
 
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengakui saat ini memang gampang sekali memfitnah, provokasi, dan menyebarkan berita bohong di media sosial. Kondisi tersebut, kata orang nomor satu di Sulsel itu, sangat berbahaya, bahkan melebihi ledakan bom nuklir.

"Sekarang kita dihadapkan pada bom sosial yang lebih berbahaya. Kita menghadapi limbah baru yakni limbah digital. Menumbangkan negara tidak perlu lagi dengan gerakan tentara. Cukup membentuk army cyber. Ini yang harus kita sikapi bersama, " ungkap Syahrul.

Dia sangat mensupport kegiatan-kegiatan yang bisa membangun penggunaan media sosial secara positif di era ini.

(AP)
  1. Teknologi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA