Penasaran dengan Festival F8 Makassar, berikut program kegiatannya

Merdeka.com, Makassar - Makassar International Eight Festival and Forum atau Festival F8 digelar di Anjungan Pantai Losari Makassar, 8-10 September 2016. Festival tersebut disebut wali kota Makassar Danny Pomanto sebagai panggung besar Makassar mempromosikan berbagai kekayaan budaya dan potensi pariwisata kepada dunia internasional.

Sesuai namanya, F8 terdiri dari delapan konten pertunjukan dan pameran. Yakni film, fashion, kuliner (food), bunga (flora), seni rupa (fine art), pesta rakyat (folks), perpaduan jazz (fusion jazz), dan sastra fiksi (fiction writer). Siapa pun bisa menikmati kolaborasi seniman dan pekerja lokal dan mancanegara secara gratis. “Kami mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pihak khususnya masyarakat luas untuk berpartisipasi sukseskan kegiatan spesial ini,” kata Danny Pomanto.

Sebelum menikmati aneka suguhan F8, ada baiknya mengenal dengan baik masing-masing konten festival. Berikut sinopsis konten festival, dihimpun dari situs resmi F8 di www.f8makassar.com.

Fashion
Festival ini melibatkan 300 putra-putri daerah yang memeragakan busana dengan tema Lontara, Sutera dan Etnic. Menghadirkan koleksi terbaru dari 4 desainer ternama Indonesia, seperti Ivan Gunawan dan Akbar Jura serta 12 desainer lokal. Mengangkat kebudayaan Makassar dari segi dekorasi, fashion, dan hiburan.

Festival ini dimeriahkan dengan iringan musik etnis, dengan latar catwalk berupa sepuluh kapal phinisi. Akan ada dua sesi penampilan parade fashion setiap hari, yakni pada sore dan malam hari. Setiap awal sesi dibuka dengan tarian etnik. Adapun peragaan busana oleh ditampilkan model profesional.

Film
Setiap hari, panitia menayangkan film di ruang terbuka dengan konsep layar tancap. Film yang ditayangkan terdiri dari film fiksi dan dokumenter, yang didominasi oleh produksi sineas lokal Makassar maupun Indonesia. Ada juga sejumlah film terbaik dari negara-negara eropa.

Pada salah satu sesi pemutaran film, dilangsungkan teater terbuka secara unik, di mana alur film dikolaborasikan dengan penampilan musik musisi lokal. Juga terdapat workshop penciptaan film yang diperuntukkan bagi siswa-siswa se-kota Makassar.

Kuliner
Tersedia sepuluh ikon kuliner Makassar yang akan disajikan oleh koki andal se-Makassar. Antara lain pisang ijo, pisang epe, jalangkote, sop saudara, konro, pallu basa, konro bakar, mi kering, pallu mara, dan coto Makassar. Masing-masing makanan disediakan kepada para pengunjung di arena festival dengan konsep seni tata boga dengan higienitas kualitas internasional.

Selain ikon kuliner Makassar, tersedia puluhan stan penyedia makanan dan minuman yang melibatkan wirausaha lokal.

Bunga
Panitia merangkai spot atau lokasi festival dengan tanaman hijau dan bunga berkonsep taman vertikal dan horizontal. Selain indah dipandang, nyaman, juga bisa menjadi latar belakang yang menarik untuk mengabadikan momen bersama orang dekat. Sejumlah pohon buatan juga ditempatkan di arena festival sebagai pelindung taman serta pengunjung dari terik panas matahari.

Seni rakyat
Festival mengangkat serangkaian pertunjukan seni rakyat pesisir dalam pesta yang menghimpun budaya Bugis-Makassar. Berbagai konten disiapkan, seperti penampilan musisi dan band indie Makassar, pertunjukan tarian adat empat etnis, kolaborasi musik, puisi, tari, teater, dan cerita legenda rakyat. Juga permainan tradisional dan silaturahmi antar komunitas.

Seni rupa
Selama tiga hari berturut-turut, digelar kegiatan melukis bersama di Anjungan Pantai Losari yang melibatkan kalangan, pelajar, mahasiswa dan umum serta profesional. Ada juga pameran bersama yang menampilkan karya-karya seniman lokal dan nasional.

Musik jazz
F8 dirangkaikan dengan Makassar Jazz Festival yang memasuki tahun ketujuh pelaksanaannya pada 2016. Salah satu keunikan festival ini adalah mengeksplorasi musik etnis daerah Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja dalam nada jazz. Penampilan musik jazz juga menjadi pengiring peragaan busana.

Sastra fiksi
Festival ini merangkum sejumlah kegiatan di bidang sastra, seperti lomba dan penampilan karya cerita fiksi, musikalisasi puisi, dan pembacaan sajak oleh seniman dan sastrawan lokal.