1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

BP3A Makassar bantu pulangkan PRT tanpa identitas

Mereka bisa berlayar setelah petugas memberikan surat jaminan

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Kamis, 23 Juni 2016 10:55

Merdeka.com, Makassar - Badan Pemberdayaan Perempuan  dan Perlindungan  Anak Kota Makassar membantu memulangkan tujuh pembantu rumah tangga (PRT) asal Flores Nusa Tenggara Timur, yang tertahan di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Rabu (22/6) malam. Tujuh PRT yang bekerja di Makassar itu sempat tidak dapat berlayar menggunakan kapal laut KM Umsini, karena tidak memiliki dokumen indentitas diri.

Petugas awalnya mendapatkan informasi dari salah satu relawan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perlindungan Perempuan dan Anak. "Kami langsung cek di lokasi dan ternyata informasinya benar," kata Kepala BP3A Makassar Andi Tenri Palallo.

BP3A melakukan negosiasi dengaan pimpinan PT Pelni agar membiarkan tujuh PRT tersebut ikut berlayar. Mereka bisa ikut berlayar Kamis dinihari. "Alhamdulillah upaya nego kami direspon baik. Saat ini saudara kita sudah dalam pelayaran pulang ke kampung halamannya," Tenri menambahkan.

Tenri mengungkapkan, ketujuh PRT yang sempat tertahan memang lalai karena tidak memiliki kartu identitas. Tapi pihaknya membantu dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Apalagi, mereka berjanji melengkapi diri dengan identitas saat kembali ke Makassar dari kampung masing-masing.

Diketahui, warga Flores tersebut bekerja sebagai pembantu rumah tangga di wilayah kecamatan Panakukang. Mereka  rata – rata telah bekerja di Makassar  antara   dua belas hingga dua puluh empat bulan, dan umumnya hanya berpendidikan setingkat SD. Untuk  menggunakan  jasa  PT Pelni,  seluruh calon penumpang diwajibkan  menggunakan kartu  identitas.

“Kami sudah meminta petugas untuk membuat surat jaminan untuk diserahkan ke pihak PT.Pelni.  Kami berterima kasih karena permohonan kami sudah diakomodir," ujar Tenri.

(AP)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA