Kegiatan produktif diharapkan membantu mereka untuk menata kembali hidup
Merdeka.com, Makassar - Pemerintah kota Makassar menggandeng Yayasan Kelompok Peduli Penyalahgunaan Narkotika dan Obat - Obat Terlarang (YKP2N) bersepakat membina dan memberdayakan mantan penyalahguna Narkotika psikotropika dan zat adiktif atau Napza.
Kesepakatan dikukuhkan lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Ketua Umum YKP2N Makassar Andi Sulolipu di Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa (18/10).
Terungkap pada salah satu materi kerja sama ini adalah, mantan penyalahguna Napza yang tengah menjalani proses pembinaan, bimbingan, dan terapi di YKP2N Makassar akan dibekali kegiatan di bidang pengolahan persampahan. Selain membantu Pemkot mewujudkan lingkungan bersih, hal itu juga bisa membantu mengembalikan daya kreativitas para mantan pecandu.
"Sampah menjadi salah satu masalah perkotaan yang membutuhkan manajemen yang tepat dalam pengelolaanya. Keterlibatan berbagai pihak semakin meringankan langkah pemerintah kota dalam mengurai masalah persampahan," kata Wali Kota Danny.
Menurut Danny, saat ini terjadi pergeseran paradigma dalam menyikapi masalah persampahan. Orang-orang tidak lagi memandang sampah sebagai barang buangan yang tak bernilai. Namun sampah dengan pengelolaan yang tepat dapat menjadi bahan daur ulang yang bernilai ekonomis.
Konsep pemilahan sampah organik dan anorganik yang kemudian berkembang menjadi 3R (reduce, recycle, and reuse) jika dijalankan secara massif dan berlanjut diyakini dapat mengurangi jumlah sampah. Juka bakal meningkatkan nilai ekonomis dan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta penciptaan lapangan kerja baru.
"Kerja sama ini bentuk kepedulian wali kota Makassar yang memberikan kesempatan kepada mantan penyalahguna Napza untuk menata hidup dan membangun kehidupan yang lebih baik," ujar Ketua YKP2N Makassar Andi Sulolipu.
Diketahui, salah satu fokus perhatian pemerintah kota di bidang kebersihan dengan pengelolaan sampah. Berbagai skema dijalankan, antara lain program Bank Sampah Unit dan Induk, MTR (Makassar Tidak Rantasa), LISa (Lihat Sampah Ambil), Tangkasa ki (Truk Angkutan Sampah Kita), sampai pada pilot project skenario nasional pembangunan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), serta dan desain pembangunan TPA Bintang Lima. (NIA)