"Kami tunduk dengan keputusan PSSI," kata Ketua Asprov Sulsel
Merdeka.com, Makassar - Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Sulawesi Selatan Alwi Kattu mengungkapkan kekecewaannya, terkait pemindahan Kongres Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dari Makassar ke Jakarta. Menurutnya pemindahan tersebut tidak sepatutnya dilakukan secara tiba-tiba, apalagi mendekati hari pelaksanaan.
Pemindahan lokasi hanya berselang beberapa hari sebelum pelaksanaan Kongres, yang sedianya digelar di Makassar pada 17 Oktober 2016.
“Kami kecewa dan dirugikan,” kata Alwi Kattu, Kamis (13/10). Meski tak diungkapkan secara rinci, menurutnya pembatalan Kongres di Makassar secara tidak langsung menimbulkan kerugian bagi panitia lokal setempat. “Selain material yang tidak seberapa, kami juga merasa dirugikan secara harga diri,” ujarnya.
Alwi mengatakan panitia lokal, terutama Asprov Sulsel, pada dasarnya siap menyelenggarakan Kongres PSSI di Makassar. Pihaknya telah mempersiapkan dua lokasi sebagai arena, plus petugas keamanan untuk mengawal jalannya agenda tersebut. Panitia pun telah melapor ke pemerintah setempat.
“Kami tidak tahu bagaimana cara menjelaskan ini kepada pemerintah dan masyarakat Sulsel,” katanya.
Namun, baginya pemindahan lokasi Kongres tidak perlu ditanggapi lebih jauh. Sebab hal itu sudah menjadi keputusan PSSI. “Kami tunduk dengan keputusan PSSI. Kami serahkan kepada mereka,” ujar Alwi.
Kongres Biasa PSSI akhirnya diputuskan digelar di Jakarta, pada 17 Oktober mendatang. Keputusan berdasarkan kesepakatan perwakilan PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Rabu (12/10). Sebelumnya, sempat terjadi polemik soal lokasi Kongres. PSSI menginginkan di Makassar, namun Kemenpora menyarankan di Yogyakarta.
Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim menyatakan pemilihan lokasi tersebut masih akan dilaporkan kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI serta FIFA dan AFC.