Diharap bisa menekan jumlah mahasiswa yang terancam DO
Merdeka.com, Makassar - Satu lagi inovasi dari Universitas Hasanuddin. Melalui Direktorat Teknologi Informasi, kampus terbesar di Indonesia bagian timur ini meluncurkan aplikasi berbasis online bernama e-Wali, yang memungkinkan orang tua maupun wali memantau aktivitas perkuliahan mahasiswa.
Dengan aplikasi ini, orang tua atau mahasiswa dapat mengetahui jadwal kuliah dan memantau kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, nilai setiap semester, indeks prestasi (IP), serta IP kumulatif. Aplikasi ini juga menyajikan informasi jadwal pembayaran SPP mahasiswa. Di sisi lain, pihak kampus juga dapat mengirimkan informasi aktual sesuai kebutuhan orang tua/ wali mahasiswa.
Cara mengakses aplikasi ini sangat mudah dan user friendly. Dapat dilakukan personal komputer, laptop, tablet, atau smartphone yang terhubung dengan internet. Pertama-tama, orang tua/wali mengakses alamat URL http://www.unhas.ac.id/ewali. Pada halaman depan, akan ada form untuk mengisi “user name” dan “password”.
User name diisi dengan nomor induk mahasiswa (NIM). Untuk memperoleh password, orang tua/wali mahasiswa dapat menghubungi bagian akademik, atau direktorat tekonologi informasi.
Aplikasi ini merupakan salah satu jawaban terhadap masih tingginya jumlah mahasiswa yang terkena evaluasi masa studi. Tahun ini terdapat 920 mahasiswa yang terancam evaluasi masa studi. Kepala Sekretariat Rektor, Suharman Hamzah mengatakan aplikasi ini membuka ruang bagi orang tua dan wali mahasiswa untuk bersama-sama Unhas memantau perkembangan studi mahasiswa. “Kita ingin menekan angka mahasiswa yang terancam drop out ini sampai titik paling rendah,” katanya, Jumat (19/8).
Universitas Hasanuddin yang baru saja dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi peringkat ke-8 terbaik dari 4.446 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, berharap aplikasi ini dapat mengurangi angka jumlah mahasiswa yang terkena drop out. “Lewat aplikasi ini, Unhas dan orang tua atau wali mahasiswa sudah sama-sama mengetahui perkembangan studi mahasiswa yang bersangkutan. Tidak lagi bisa berdalih tidak tahu menahu kalau anaknya kena DO,” ujarnya.