Wali Kota Danny Pomanto pastikan tidak ada penggusuran paksa
Merdeka.com, Makassar - Puluhan pedagang kaki lima berinisiatif membongkar sendiri lapaknya di sepanjang pedestrian jalan Sunu kecamatan Tallo, Makassar, Selasa (13/9). Pembongkaran tersebut menyusul rencana Pemerintah Kota Makassar merelokasi seluruh PKL ke kawasan khusus, mulai September tahun ini.
Pedagang di sekitar Masjid Al Markaz tersebut tercatat sebagai kelompok pertama yang berinisiatif mengosongkan lapak tempatnya beraktivitas. Sebagai bentuk penghargaan, Pemkot bakal memprioritaskan mereka sebagai penghuni kawasan relokasi yang sementara dibangun.
“Satu kesyukuran karena mereka sendiri yang membongkar lapak jualannya secara sukarela, tanpa ada bentrokan. Karenanya saya utamakan mereka menempati tempat baru. Tidak ada yang boleh masuk sebelum PKL Sunu,” kata Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Rabu (14/9).
Pemkot Makassar tengah mencanangkan pembangunan pusat PKL di sejumlah titik strategis dalam kota. Ke depan, tidak diperkenankan lagi aktivitas jual beli di atas jalur pedestrian maupun tepi jalan. Danny memastikan para pedagang mendapatkan tempat baru yang layak secara gratis.
Dengan demikian para pedagang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraannya. “Kita tidak akan pernah melakukan penggusuran, cuma ditata supaya lebih baik,” ujarnya.
Di jalan Sunu, Pemkot mencatat sebanyak 47 PKL yang terdaftar sebagai calon penghuni kawasan relokasi. Adapun di Makassar, total pedagang yang bakal dipindahkan, diperkirakan jumlahnya mencapai 7.600 orang. Pemkot menetapkan sejumlah persyaratan dan prosedur, agar proses ini tidak dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab. (NIA)