Dari informasi, almarhum terkena serangan jantung
Makassar.merdeka.com - Pemerintah Kota Makassar berduka. Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Syahruddin AR meninggal dunia, Kamis (21/7) siang. Dia menghembuskan nafas terakhir pada usia 54 tahun di Rumah Sakit Grestelina.
Kepala Bagian Humas Pemkot Makassar Firman H Pagarra mengungkapkan, Syahruddin dinyatakan meninggal sekitar pukul 14.00 WITA. Dari informasi keluarga dan kerabat, almarhum terkena serangan jantung dan kelelahan.
“Dari informasi, ia kelelahan karena mempersiapkan penyambutan Piala Adipura yang akan diarak ke TPA Antang besok,” kata Firman, Kamis (21/7).
Kabar duka tersebut hanya berselang satu hari sebelum kota Makassar menerima penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup. Padahal almarhum sebagai kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan berada di baris terdepan yang membuat Makassar bisa meraih penghargaan itu dua kali berturut-turut.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang sedang dalam kunjungan kerja di Surabaya pun membatalkan sejumlah agendanya untuk pulang ke Makassar, saat mengetahui kabar duka ini. Danny -sapaan Ramdhan, mengungkapkan duka cita sedalam-dalamnya atas kepergian Syahruddin.
Bagi Danny, almarhum Syahruddin adalah sosok pamong yang penuh dedikasi, tanggung jawab, dan loyalitas dalam menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya. "Almarhum selalu bisa diandalkan pada bidang tugas apapun," kenang Danny.
Menurutnya, pemerintah kota merasa sangat kehilangan atas kepergian Syahruddin. "Secara pribadi saya merasakan duka yang teramat mendalam dan sangat kehilangan atas kepergian almarhum," ungkap Danny.
Selama dua tahun berada di jajaran pemerintahannya, di mata Danny, almarhum Syahruddin menjadi sosok yang sangat mendukung percepatan terealisasinya program pemerintah kota. Syahruddin menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar sejak 31 Mei 2016. Sebelumnya, ia dipercaya sebagai kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Makassar.
Bagi orang - orang yang pernah dipimpinannya, almarhum dikenang sebagai sosok yang sederhana, bersahaja, dan dermawan. Syahruddin meninggalkan seorang isteri, dan dua orang puteri.
Pihak keluarga yang diwakili oleh Muhammad Akib yang juga Imam Kelurahan Gunung Sari menyampaikan, jenazah disemayamkan di rumah duka yang beralamat di perumahan Minasa Upa Blok B5 No. 11, “Besok (Jumat) almarhum akan dishalatkan usai shalat Jumat di Masjid Al Muhajirin Minasa Upa selanjutnya diantar ke pemakaman terakhir di TPU Panaikang," terang Akib.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir almarhum sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Batua karena keluhan sakit pada bagian perut, dan punggung. "Almarhum sempat muntah saat berada di Puskesmas lalu dilarikan ke Grestelina untuk mendapatkan perawatan intensif," ujar Kepala Bidang Penataan Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Makassar, Bahar Tjambolong.