Wali Kota Makassar pamer revolusi pendidikan di Jakarta

Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menjadi pembicara pada workshop nasional bertema Mewujudkan Penidikan Gratis Berkualitas di Indonesia, di Hotel Atlet Jakarta, Senin (27/6). Di depan forum, Danny -sapaan Ramdhan- menjelaskan setidaknya 18 poin program Revolusi bidang Pendidikan yang diterapkan di kota Makassar.

Danny mengungkapkan, dari 18 poin program revolusi tersebut, Pemkot Makassar berfokus pada program utama Semua Bisa Sekolah dan Semua Sekolah Adiwiyata. “Program ini menitikberatkan pendidikan gratis di semua sekolah.  Adapun sekolah menciptakan suasana yang bersih, sehat, dan indah bagi murid-muridnya,” kata Danny.

Menurut Danny, pendidikan berkualitas merupakan fondasi utama bagi kemajuan sebuah daerah. Karena itu Pemkot Makassar menempatkan prioritasnya pada peningkatan mutu pendidikan, baik sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia (SDM). “Revolusi pendidikan yang digagas ini merupakan tonggak pencerahan di Makassar yang bermuara pada kualitas SDM yang unggul,” ujarnya.

Lebih lanjut, pendidikan gratis, kata Danny, tetap menimbulkan dampak negatif di samping manfaatnya bagi masyarakat. Label gratis membuat orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri, termasuk kalangan orang tua yang mampu menyekolahkan anak di sekolah swasta. Itu mengakibatkan Pemkot perlu mengadakan lebih banyak bangku sekolah.

“Akhirnya perlu penambahan biaya dengan dasar penerbitan iuran komite,” dia menambahkan. Pemkot Makassar sendiri mengupayakan penggantian iuran komite dengan sumbangan sukarela pendidikan berkualitas (SSPB) yang melibatkan orang tua murid, dan alumni sekolah.

Adapun 18 program Revolusi Pendidikan Makassar antara lain Semua Bebas Napza, Sekolah Sembilan tahun, 100 Sekolah Bintang LIma, Satu Sekolah Satu Smart Library, serta Satu Sekolah Dua Guru Inovator. Ada juga Satu Sekolah Lima Super Student, Satu Sekolah Dua Smart Class, dan Satu Sekolah Satu Super Inovasi.

Program berikutnya Olimpiade Sekolah, Liga Debat, Satu Sekolah Lima Gang Debat, Satu Anak Satu Tari, Satu Anak Satu Bakat, Satu Anak Satu Olahraga, Festival Bakat, dan Satu Anak Tiga Tanaman.