"Faktanya semua orang menginginkan tim ini menang," katanya
Merdeka.com, Makassar - PSM Makassar baru saja mengalami kekalahan di kandang dari Bhayangkara Surabaya United. Di hadapan pendukung fanatiknya, Juku Eja menyerah 1-2 dari tim tamu.
Kekalahan tersebut melengkapi tren buruk PSM di kompetisi Torabika Soccer Championship 2016. Pada tujuh pertandingan teranyar di bawah kepemimpinan pelatih Robert Rene Alberts, PSM baru satu kali menang. Enam lain berakhir kekalahan.
Kekalahan atas Bhayangkara SU juga menjadi rekor tersendiri bagi PSM. Itu merupakan kekalahan tiga kali berturut-turut di kandang, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Robert, yang didatangkan sebagai pengganti Luciano Leandro pun mengakui tren negatif tersebut. “Faktanya semua orang menginginkan tim ini menang,” kata Robert, Selasa (26/7).
Meski begitu, pelatih asal Belanda itu enggan menjadikan kekalahan sebagai indikator kegagalan. Menurut dia, pada kompetisi tidak resmi seperti TSC, kekalahan bukan jadi fokus utama. Sebab tidak ada sistem promosi maupun degradasi.
“Kami ingin menguji para pemain muda. Saya ingin tim ini siap untuk kompetisi resmi pada musim depan. Sejauh ini hasilnya sudah terlihat, anak-anak tampil lebih baik dari hari ke hari,” ujarnya.
Menurut Robert, salah satu bukti keseriusannya meramu dan memadukan pemain muda PSM adalah mencoret empat pemain asing. Itu agar talenta muda bisa mendapatkan kesempatan lebih luas untuk bermain di tim utama. “Kita tiga kalah di kandang, tapi tiga kali juga tanpa pemain asing. Kalau kita mau menang gampang saja, pertahankan pemain asing.”
CEO PSM Munafri Arifuddin mengatakan malu dan prihatin dengan hasil buruk PSM belakangan ini. Namun dia berharap masyarakat bisa sabar, dan menunggu kinerja tim. Dia memberikan waktu kepada pelatih, setidaknya hingga pertengahan kompetisi, untuk membuktikan diri membawa tim ke arah yang lebih baik. “Tapi kalau tetap tidak ada hasilnya, kita pulangkan saja,” dia mengatakan.