Robert tidak ingin pemain dan pelatih asing dicap sebagai pendatang ilegal
Merdeka.com, Makassar - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mengungkapkan kerisauannya terhadap persoalan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) yang tengah disorot Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Menurut pria Belanda, masalah tersebut telah memecah konsentrasi pelatih maupun pemain asing yang berkarier di tanah air.
“Jujur saya gelisah dengan ini. Seolah-olah kami imigran gelap, padahal kami datang dengan niat baik ke sini,” kata Robert di Makassar, Sabtu (10/9).
Sebelumnya Menpora Imam Nahrawi mempermasalahkan status puluhan pemain dan pelatih yang terlibat di kompetisi Torabika Soccer Championsip 2016. Menurut dia, sebagian besar tidak dilengkapi dengan Kitas sebagai syarat untuk beraktivitas di tanah air. Kementerian telah menyurati operator kompetisi, PT Gelora Trisula Semesta untuk menyelesaikan urusan tersebut, atau dilarang beraktivitas.
PSM sendiri diperkuat empat pemain asing di TSC 2016. Mereka adalah Kwon Jun asal Korea Selatan, Luiz Ricardo (Brasil), serta duo Belanda, Ronald Hikspoors dan Willem Jan Pluim. Robert mengatakan, mengemukanya permasalahan Kitas belakangan ini membuat para pemainnya tersebut sedikit terpukul dan mempengaruhi penampilan mereka di lapangan.
Menurut Robert, para pemain asing diharapkan bisa membantu perkembangan sepak bola tanah air. Karena itu seharusnya mereka dihargai oleh pemerintah. “Mereka merasa diperlakukan sebagai pendatang ilegal. Kami berusaha patuh, tidak ingin mendapatkan masalah karena urusan ini,” ujar Robert.
Media Officer PSM Ramli Manong memastikan tidak ada masalah Kitas yang melibatkan pelatih dan pemain asing PSM. Dia menjelaskan, manajemen klub telah mengurus semua keperluan administrasi menyangkut izin tinggal. Semua berkas juga telah dikirimkan ke operator kompetisi.